Minggu, Oktober 30, 2011

Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

1.  Konsep Sehat
Kemajuan teknologi pengobatan dan ditemukannya berbagai macam obat, memiliki kecenderungan yang mendorong orang untuk mempertahankan kesehatannya dengan menggantungkan diri pada obat hingga pola hidup “sehat” seolah-olah dilupakan dan baru setelah perang II konsep “sehat” mendapatkan perhatian dan dikembangkan hingga saat ini. Oleh karena itu, timbul berbagai konsep “sehat” yang ditinjau berdasarkan sudut pandang yang berbeda, misalnya :
1.      Konsep “sehat” dipandang dari sudut fisik secara individu
Konsep “sehat” secara fisik dan bersifat individu ialah “seorang dikatakan sehat bila semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-batas normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin”. Kesulitan yang dihadapi konsep ini adalah penentuan “normal” masih belum dapat dibakukan.
2.      Konsep “sehat” dipandang dari sudut ekologi
Konsep “sehat” berdasarkan ekologi ialah “sehat berarti proses penyesuaian antara individu dengan lingkungannya. Proses penyesuaian ini berjalan terus-menerus dan berubah-ubah sesuai dengan perubahan lingkungan yang mengubah keseimbangan ekologi dan untuk mempertahankan kesehatan orang dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan”.
(Eko Budiarto. 2002:12-13)
3.      Konsep “sehat” dipandang dari sudut budaya
Sehat dilihat berdasarkan pendekatan etik, sebagaimana yang yang dikemukakan oleh Linda Ewles & Ina Simmet (1992) adalah sebagai berikut:
·   Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu dimensi sehat yang paling nyata karena perhatiannya pada fungsi mekanistik tubuh
·   Konsep sehat dilihat dari segi mental, yaitu kemampuan berpikir dengan jernih dan koheren. Istilah mental dibedakan dengan emosional dan sosial walaupun ada hubungan yang dekat diantara ketiganya
·       Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan,  kedukaan, dan kemarahan, dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat
·  Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain
·         Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yaitu berkaitan dengan kepercayaan dan praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan baik, secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara mencapai kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian. Konsep sehat dilihat dari segi societal, yaitu berkaitan dengan kesehatan pada tingkat individual yang terjadi karena kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya yang melingkupi individu tersebut. Adalah tidak mungkin menjadi sehat dalam masyarakat yang “sakit” yang tidak dapat menyediakan sumber-sumber untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan emosional. (Djekky.2001:8)

Indonesia juga mendefinisikan sehat yang tercantum dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan yaitu :
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Karena adanya perbedaan dalam sudut pandang tersebut maka hingga kini belum terdapat batasan “sehat” yang memuaskan. Konsep sehat yang banyak dianut oleh berbagai negara adalah konsep “sehat” yang tercantum dalam pembukaan konstitusi WHO (1948) yang berbunyi sebagai berikut.
Health is stage of complite physical, mental, and social well being and not merely the absence of disease or infirmity”
Sedangkan Konsep “sehat” tersebut sangat ideal hingga dalam kenyataan sulit dicapai maka timbullah beberapa kritik terhadap konsep tersebut.
1.      Sehat bukanlah suatu keadaan yang statis, tetapi merupakan suatu proses yang dinamis dan berubah-ubah setiap saat.
2.      Batasan “sejahtera” sangat sulit ditentukan.
3.      Indikator yang digunakan untuk mengukur sangat banyak dengan validitas yang berbeda-beda.
                (Eko Budiarto. 2002:12-13)

2.  Konsep Sakit
Pembahasan konsep “sehat” harus diikuti dengan pembahasan konsep “sakit” karena kedua konsep tersebut berkaitan satu dengan yang lain, bahkan pada kondisi tertentu tidak mempunyai batas yang jelas. (Eko Budiarto. 2002:13)
Sakit dapat diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan pengetahuan secara ilmiah dan dapat dilihat berdasarkan pengetahuan secara budaya dari masing-masing penyandang kebudayaannya. Hal ini berarti dapat dilihat berdasarkan pemahaman secara “etik” dan “emik”. Secara konseptual dapat disajikan bagaimana sakit dilihat secara “etik” yang dikutib dari Djekky (2001: 15) sebagai berikut :
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan, jadi penyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai dengan perasaan tidak enak.
Sedangkan secara “emik” sakit dapat dilihat berdasarkan pemahaman konsep kebudayaan masyarakat penyandang kebudayaannya sebagaimana dikemukakan di bawah ini:
Foster dan Anderson (1986) menemukan konsep penyakit (disease) pada masyarakat tradisional yang mereka telusuri di kepustakaan-kepustakaan mengenai etnomedisin, bahwa konsep penyakit masyarakat non barat, dibagi atas dua kategori umum yaitu:
·         Personalistik
    munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang aktif, yang dapat berupa mahluk supranatural (mahluk gaib atau dewa), mahluk yang bukan manusia (hantu, roh leluhur, atau roh jahat) maupun makhluk manusia (tukang sihir, tukang tenung).
·         Naturalistik
     penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah yang sistematik dan bukan pribadi. Naturalistik mengakui adanya suatu model keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap dalam tubuh seperti panas, dingin, cairan tubuh berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya, apabila keseimbangan terganggu, maka hasilnya adalah penyakit (1986;63-70)
Walaupun secara umum konsep “sakit” lebih mudah ditentukan, tetapi dalam hal-hal tertentu akan sama sulitnya dengan penentuan batasan “sehat” karena itu sampai sekarang, konsep “sakit” masih menjadi perdebatan dan belum terdapat batasan yang baku.
Bila kita mengadakan perbandingan insidensi atau prevalensi penyakit tanpa memperhatikan batasan atau kriteria yang digunakan akan menimbulkan bias. Demikian pula dengan klasifikasi internasional yang dilakukan perubahan setiap 10 tahun sekali. Hal ini disebabkan karena dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran hingga klasifikasi yang lama dianggap tidak sesuai lagi disamping ditemukannya penyakit yang baru.
(Eko Budiarto. 2002:13)

3. Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit
Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, orang mendasarkan konsep terjadinya penyakit pada adanya gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dari Yang Maha Pencipta. Hingga saat ini, masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang menganut konsep dasar tersebut. Di lain pihak, masih ada gangguan kesehatan atau penyakit yang masih belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadiannya.
Beberapa teori yang menyatakan tentang timbulnya penyakit :
·         Hippocrates
Hipocrates telah mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah, cuaca dan lain sebagainya. Namun demikian, dalam teori ini tidak dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam interaksi tersebut, serta tidak dijelaskan pula faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit.
·         Teori masyarakat cina
Teori masyarakat Cina, timbulnya penyakit karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh manusia (teori humoral). Dalam teori ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia ada empat macam cairan yaitu cairan putih, kuning, merah dan hitam, bila terjadi gangguan keseimbangan akan menimbulkan penyakit tertentu, tergantung pada cairan mana yang bersifat dominan.
·  Terjadinya penyakit akibat terjadinya pembusukan sisa makluk hidup sehingga menimbulkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya. Teori ini berkembang terutama pada abad pertengahan dan pada waktu itu lebih mengarah pada kebersihan lingkungan terhadap sisa-sisa peninggalan makhluk hidup.
·   Setelah ada mikroskop, konsep penyebab penyakit beralih ke jasad renik. Perkembangan selanjutnya mengantar para ahli ke arah yang lebih maju, sehingga selain jasad renik, disusul pula dengan teori hormonal dan imunitas yang semakin berkembang. Pada saat itu, orang mulai optimis dalam menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotik, sistem imunitas dan lain sebagainya.
Pada saat ini, teori tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat dipisahkan dengan berbagai faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang dikembangkan melalui teori ekologi lingkungan yang didasarkan pada konsep bahwa manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu dan pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit yang tertentu pula.
(Nur Nasry Noor, 2008:26-28)


4. Konsep Penyebab dan Proses Terjadinya Penyakit
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yaitu proses interaksi antara manusia (Host) dengan berbagai sifatnya (biologis, filosofis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab (Agent) serta dengan lingkungan (Environment). (Nur Nasry Noor, 2008:28)Ketiga faktor tersebut dikenal sebagai trias penyebab penyakit. Proses interaksi ketiga faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

gambar trias penyebab penyakit

Tanda panah pada lingkaran tersebut menunjukkan akibat dari terjadinya interaksi antara ketiga faktor tersebut. Proses ini dapat terjadi secara individu maupun kelompok. (Eko Budiarto. 2002:14). Pendapat ini tergambar di dalam istilah yang dikenal luas dewasa ini, yaitu penyebab majemuk (multiple causation of disease) sebagai lawan dari penyebab tunggal (single causation). (Soekidjo Notoatmodjo, 2007:36).
Misalnya, proses terjadinya penyakit TBC karena adanya mikrobakterium tuberculosa yang kontak dengan manusia sebagai pejamu yang  rentan, daya tahan tubuh yang rendah dan perumahan yang tidak sehat sebagai faktor lingkungan yang menunjang. (Eko Budiarto. 2002:14-15).
Di dalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya penyakit, mereka telah membuat model-model timbulnya penyakit dan atas dasar model-model tersebut dilakukanlah eksperimen terkendali untuk menguji sampai dimana kebenaran dari model tersebut. Tiga model yang dikenal dewasa ini adalah :

1)      Segitiga epidemiologi (the epidemiologic triangel)


Dalam teori keseimbangan, interaksi antara ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keseimbangannya. Bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Pada keadaan normal, kondisi keseimbangan proses interaksi tersebut dapat dipertahankan, baik melalui intervensi alamiah terhadap salah satu dari ketiga unsur tersebut di atas maupun melalui usaha tertentu manusia dalam bidang pencegahan maupun dalam bidang peningkatan derajat kesehatan. (Nur Nasry Noor, 2008:29).
Sebagai contoh kasusnya adalah manusia sebagai host, kemudian nyamuk aides aegypty sebagai agent dan adanya genangan air bersih sebagai lingkungan pendukung tumbuh-kembangnya nyamuk. Jika kondisi ketahanan tubuh manusia yang bersangkutan tidak terjaga dengan optimal, penyakit demam berdarah pun akan muncul. Contoh lain, manusia yang daya tahan tubuhnya menurun sebagai host. Virus influenza sebagai agent dan environmentya adalah banyak tetangga yang terkena penyakit influenza. 


2)       Jaring-jaring sebab akibat (the web of causation)
    Menurut model ini perubahan dari salah satu factor akan mengubuah keseimbangan antara mereka yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. 



     Menurut model ini, suatu penyakit tidak tergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses “sebab dan akibat”. Dengan demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong rantai pada berbagi titik. Misalnya, penyakit diare. Muncul akibat dari konsumsi makanan yang kurang bersih atau karena makan tanpa mencuci tangan sebelumnya. Selain itu, mungkin juga karena adanya permasalahan psikologisnya dan berefek pada penurunan motilitas usus halus untuk melakukan tugasnya secara maksimal.


 3) Roda (the wheel)
     
     

           Seperti halnya jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu pentingnya agen. Disini dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit yang bersangkutan. Sebagai contoh, peranan lingkungan social lebih besar dari yang lainnya dari stress mental, peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang lainnya pada “sunburn” peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang lainnya pada penyakit yang penularannya melalui vektor (vector home disease) dan peranan inti genetic lebih besar dari yang lainnya pada penyakit keturunan. Misalnya, seorang yang memiliki gen penyakit diabetes mellitus akan semakin cepat munculnya penyakit tersebut jika didukung oleh pola makan yang terlalu sering mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat serta jarang berolahraga dan kurangnya hiburan sebagai penghilang stress terhadap rutinitas sehari-hari.
Dengan model-model tersebut di atas hendaknya ditunjukkan bahwa pengetahuan yang lengkap mengenai mekanisme-mekanisme terjadinya penyakit tidaklah diperlukan bagi usaha-usaha pemberantasan yang efektif. Oleh karena itu banyaknya interaksi-interaksi ekologis maka seringkali kita dapat mengubah penyebaran penyakit dengan mengubah aspek tertentu dari interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya, tanpa intervensi langsung pada penyebab penyakit. (Soekidjo Notoatmodjo, 2007:37-38).






















3 komentar:

  1. Trims postingannya, sangat membantu karena langsung diberikan gambar.

    BalasHapus
  2. The Emperor Casino - Play online slots, blackjack, roulette
    Online casino games are the basis of your dreams. And they are the best place to play. The Emperor Casino is a great way 제왕카지노 도메인 to make your

    BalasHapus